Selasa, 08 Desember 2015

Kegiatan Penanaman Terumbu Karang Di Pulau Tidung Kepulauan Seribu

Kegiatan ini diselenggarakan di seluruh wilayah Indonesia, salah satunya wilayah Pulau Tidung Kecil dan Pulau Tidung Besar, Kep. Seribu. Wilayah tersebut kebetulan adalah wilayah tempat kami melaksanakan magang yaitu di BBIL Pulau Tidung Besar. Alma dan Elis merupakan anggota BDC Fakultas Biologi Unsoed, di sela kegiatan magang pada 28 Juli 2015, mereka bertemu dengan salah satu anggota TNI-AL yang sedang bertugas dalam kegiatan SOLL yaitu Bpk. Sersan Mayor Marinir Dwi Agung. Dari obrolan yang dilakukan mengenai kegiatan yang sedang dilakukan para marinir ternyata kegiatan yang sedang mereka lakukan adalah rangkaian kegiatan Save Our Littoral Life (SOLL) bekerjasama dengn agen travel Pulau Tidung ini: http://pulautidung.net


Mereka yang  telah mengetahui acara tersebut melalui akun sosial media milik Korps. Marinir sangat tertarik dengan kegiatan tersebut. Dan gayungpun bersambut para marinir tersebut sangat menyambut baik keikutsertaan para anggota BDC tersebut untuk bergabung dalam acara SOLL. “Beliau mengajak kami ke posko tempat mereka tinggal selama acara berlangsung. Setibanya kami disana sambutan hangat pun kami dapatkan dari seluruh anggota marinir yang sedang bertugas dan kami diperbolehkan bergabung dalam kegiatan yang sedang mereka lakukan”, ungkap Alma dan Elis.
Minggu (02/08/2015) pukul 15.00 wib, merupakan hari pertama kami (Alma dan Elis) mengikuti rangkaian acara SOLL TNI-AL. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah pembuatan substrat untuk tempat penanaman terumbu karang. Pelajaran berharga lainnya didapatkan para anggota BDC ini, yaitu mereka diajari untuk menanam terumbu karang di sebelah selatan Pulau Tidung Kecil. “ Total terumbu karang yang telah kami tanam sore itu adalah 8 kerangka, dimana setiap kerangka terdiri dari 6 substrat. Penanaman tersebut dilakukan pada kedalaman 2-4meter.  ”, ungkap mereka. Semua kegiatan di Fasilitasi komunitas wisata indonesia di web berikut: http://nameberry.com/userlist/view/133980 tak lepas dari dukungan warga Pulau Tidung.

Fakultas Biologi kembali ( Blue Diving Club ) menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan, kali ini mereka bekerjasama dengan Korps Marinir TNI-AL dalam Kegiatan Save Our Littoral Life (SOLL) sebagai wujud penjabaran pengabdian Korps Marinir TNI-AL mendukung kebijakan pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Dalam acara ini marinir  akan menanam 1 juta terumbu karang yang tersebar di seluruh kawasan pesisir di Indonesia. Acara ini berawal dari keprihatinan Korps marinir terhadap kondisi terumbu karang Indonesia yang menurut data KKP hanya 30% terumbu karang Indonesia yang masih sehat. Korps marinir semakin gencar untuk melakukan penanaman terumbu karang melalui program ini.


kegiatan penanaman terumbu karang dalam rangkaian acara SOLL TNI-AL. Lokasi penanaman terumbu karang dilakukan di area Jembatan Cinta. Penanaman ini dilakukan oleh 15 anggota TNI-AL, 2 mahasiswi Universitas Jenderal Soedirman (Alma, Elis) serta 2 orang tenaga lapangan BBIL Pulau Tidung Besar. Kegiatan saat itu dilakukan hingga pukul 15.30 wib. Kegiatan tersebut berbarengan dengan kegiatan fun bike dan penanaman 10.000 mangrove yang diadakan oleh para pemuda Pulau Tidung. Terumbu karang yang ditanam pada hari itu sebanyak 400 substrat.

Penanaman terumbu karang terakhir dilakukan pada hari senin (10/08/2015), total terumbu karang yang ditanam di lokasi Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil sebanyak 550 substrat dengan 20 kerangka. Terumbu karang tersebut ditanam secara berkala selama 2 minggu. Tindak lanjut dari kegiatan penanaman tersebut adalah dengan pemeliharaan serta perawatan terumbu karang yang melibatkan UPT Budidaya dan Konservasi Laut Pulau Tidung, TNI-AL dan kelompok masyarakat pengawas (POKMASWAS) Pulau Tidung.

Menurut, Ir. Sutrisno, M.Si selaku Kepala Pusat Budidaya dan Konservasi Laut mengatakan bahwa perawatan terumbu karang di kawasan Pulau Tidung biasa dilakukan seminggu sekali dengan melibatkan kelompok masyarakat pengawas, perawatan yang dilakukan biasanya adalah membersihkan area konservasi terumbu dari sampah seperti plastik yang menyangkut, melihat kondisi terumbu karang rusak atau tidak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar